Ahmadiyah tidak menodai Islam

09 Februari, 2015 | komentar

Para Penyerang Ahmadiyah Merusak Mesjid.

Kemenag Menilai Ahmadiyah tidak Menodai Islam.

republika.co.id jakarta -- Pemerintah Jokowi melalui keMentrian Agama (Kemenag) menjadikan kasus Ahmadiyah sebagai pertimbangan akan mencabut atau merevisi UU Penodaan Agama. Kemenag Menilai bahwa Ahmadiyah tidak menodai Islam.

Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam (ditjem Bimas Islam) Kementrian Agama, Machasin mengatakan dalam UU no 1 Tahun 1965 tentang penodaan agama, tidak jelas antara kelompok sempalan, dengan orang yang menodai agama. seperti misalnya, Ahmadiyah menyebut adanya nabi setelah nabi Muhammad, sehingga Ahmadiyah di anggap menodai Ajaran Islam. Machasin menganggap umat Ahmadiyah, bukan bermaksud menodai Islam, tapi memang begitulah mereka meyakininya, "Dan memakai keyakinan itu untuk mereka sendiri" (23/11).

Hal ini sama seperti Agama Islam meyakini Yesus adalah seorang Nabi bukan Tuhan. Sementara Kristen mengatakan Yesus adalah Tuhan, Hal tersebut tidak masuk ke dalam kategori penodaan oleh islam karena hanya di sampaikan untuk kalangan umat islam sendiri, "Kalaupun Kristen meyakini Yesus sebagai Tuhan, silahkan saja karena itu keyakinan Mereka,", katanya.

Dengan pertimbangan-pertimbangan ini kemenag saat ini sedang menyiapkan draft undang-undang untuk mengganti UU Penodaan Agama. Menurut Machasin Ada dua point yang akan di revisi, yakni terkait ketetapan enam agama saja yang di sebutkan dalam undang-undang, sementara yang lainnya menjadi terkesan di abaikan. Dampaknya, Pelayanan yang adil oleh pemerintah terhadap umat beragama dan berkeyakinan di luar agama yang enam di pertanyakan. kedua, terkait pembedaan antara kelompok beragama atau keyakinan dengan kelompok sempalan.    



Aliran Ahmadiyah adalah Suatu Gerakan dalam Islam

06 Februari, 2015 | komentar


Aliran Ahmadiyah adalah suatu gerakan dalam Islam.

Jemaat Ahmadiyah adalah suatu gerakan dalam Islam yang didirikan oleh Hazrat Mirza Ghulam Ahmad as. pada tahun 1889. atas perintah Allah Ta'ala. Aliran Ahmadiyah bukanlah suatu agama. Agamanya orang-orang Ahmadiyah adalah ISLAM. Jemaat Ahmadiyah menjunjung tinggi kalimah Syahadat "Laa Ilaha Illallah, Muhammadur rasulullah".  Aliran Ahmadiyah bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad itu adalah Utusan ALLAH. 

Aliran Ahmadiyah menjunjung tinggi Kitab suci Al-Qur'an sebagai kitab syariat terakhir yang paling sempurna, hingga hari akhir (hari kiamat). Jemaat Ahmadiyah menjunjung tinggi Sayyidina Muhammad Mustafa Rasulullah Shallallahu alaihi wa'aalaihi wassallam sebagi Khataman-nabiyyin yang merupakan penghulu dari sekalian nabi dan nabi yang paling mulia. Beliau adalah nabi pembawa syariat terakhir, penutup pintu kenabian tasyri'i. tidak ada lagi nabi pembawa syariat baru sesudah Rassulullah Saw.

Nama Ahmadiyah berasal dari nama sifat Rasulullah saw yaitu Ahmad (yang terpuji) yakni yang menggambarkan suatu keindahan/kelembutan. zaman sekarang ini adalah zaman penyebar-luasan amanat yang di emban Rasulullah Saw. dan merupakan zaman penyiaran sanjungan pujian terhadap Allah Ta'ala. era penampakan sifat Ahmadiyah Rasulullah Saw. (Da'watul Amir, M Bashiruddin Mahmud Ahmad, edisi terjemahan bahasa Indonesia, 1989. halaman 2).

Tujuan Jemaat Ahmadiyah adalah menghidupkan kembali agama Islam dan menegakkan kembali Syariat Qur'aniah. dalam arti yang lebih mendalam adalah untuk menghimbau umat manusia kepada Allah Ta'ala dengan memperkenalkan mereka sosok sejati Rasullullah Saw. dan menciptakan perdamaian serta persatuan antar berbagai kalangan manusia. Ahmadiyah berusaha menghapuskan segala kendala yang timbul karena perbedaan ras dan warna kulit, sehingga umat manusia dapat bersatu dan mengupayakan perdamaian semesta.

Kami beriman bahwa Allah itu Maha Esa dan tidak mempunyai sekutu dalam zat-Nya maupun dalam sifat-sifat-Nya, dan tidak di lahirkan maupun melahirkan, Dia bebas dari segala kekurangan dan kelemahan dan sempurna di dalam segala sifat-Nya. Dia mengabulkan doa-doa para hamba-Nya dan membantu mereka dalam memenuhi segala keperluan mereka. Nikmat-nikmatnya baik secara materi maupun rohani yang tidak terbatas dan tidak hanya di limpahkan kepada suatu bangsa atau kaum tertentu. Jemaat Ahmadiyah menganggap sebagai kewajibannya untuk menghimbau umat manusia menerima Tauhid Ilahi, sebab penerimaan Tauhid Ilahi dapat mewujudkan perdamaian dan persatuan di antara umat manusia.

Kami percaya bahwa semua agama besar pada awalnya mempunyai landasan kebenaran dan masih banyak mengandung Keindahan. kami menolak dan menyangkal sikap yang menyatakan bahwa tidak ada agama selain agamanya sendiri yang mengandung suatu kebenaran atau keindahan. kendatipun demikian kami menganggap sebagai kewajiban kami untuk mengumandangkan bahwasanya Islam mengandung tuntunan samawi dengan bentuknya yang utuh dan sempurna guna membimbing umat manusia mencapai hubungan kedekatan dengan Allah Ta'ala.

Kami menjungjung tinggi kebebasan suara hati lebih dari segala kemerdekaan dan sebagai hak-hak hidup setiap mahluk manusia. kami memandang tidak ada dosa yang begitu keji seperti tindakan paksa atau kekerasan dalam urusan Agama. Kami memandang Haram dalam berperang atau memerangi pemerintah atau bangsa yang memberi kemerdekaan penuh kepada penyuaraan kata hati. dan agama orang-orang yang menghuni wilayah-wilayahnya. kami memandang orang-orang islam yang mensahkan perang disebabkan perbedaan dalam urusan agama adalah sebagai kesalahan besar dalam memegang akidah yang sama sekali tidak sesuai dengan jiwa Islam yang Hakiki ini.

Kami menganggap sebagai kewajiban agama yang pokok untuk mentaati sepenuhnya undang-undang dan peraturan pemerintah tempat kami bernaung. kami memandang pemberontakan dan pembangkangan terhadap pemerintah yang berkuasa sebagai sesuatu yang sama sekali tidak di benarkan dan bertentangan dengan ajaran Islam. kami memegang prinsip ini dengan seteguh-teguhnya dimanapun kami berada. (sumber: www.alislam.org)






Syahadatnya orang-orang Islam Ahmadiyah

05 Februari, 2015 | komentar


Syahadatnya orang-orang Islam Ahmadiyah.

Pengikut Aliran Islam Ahmadiyah di manapun Berada yang telah tersebar di hampir seluruh negeri yang ada di dunia ini hanya mempunyai satu Syahadat yang biasa di pergunakan, Syahadat tersebut SAMA dengan syahadatnya orang-orang Islam pada Umumnya, yaitu: 

yang artinya:
"Aku Bersaksi bahwa tiada TUHAN selain ALLAH dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Utusan ALLAH"
orang-orang Islam Ahmadiyah tidak mempunyai Syahadat yang lain kecuali kalimat SYAHADAT di atas yang selalu kami baca dalam setiap sholat Wajib 5 waktu sehari, maupun di dalam sholat-sholat sunnah kami tetap membaca syahadat seperti yang di atas. Banyak tuduhan kepada para pengikut Aliran Islam Ahmadiyah yang mengatakan bahwa Syahadat-nya Islam Ahmadiyah itu berbeda dengan Syahadat-nya Umat Islam pada Umumnya.

Allah SWT, berfirman: " Wahai orang yang beriman! jauhilah dari kebanyakan sangkaan, karena sesungguhnya sebagian daripada sangkaan itu adalah dosa, dan janganlah kamu mengintip atau mencari-cari kesalahan dan keaiban orang, dan janganlah kamu mengumpat setengah yang lain. Adakah seseorang kamu suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? sudah tentu kamu jijik kepadanya. (oleh karena itu patuhilah larangan tersebut) dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya ALLAH Maha Penerima Taubat dan Maha Penyayang." (Q.S. Al-Hujurat: 12)

Allah S.W.T berfirman:...
" Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan Fitnah kepada orang-orang mukmin laki-laki dan mukmin perempuan, kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi mereka azab jahannam dan bagi mereka azab (neraka) yang sangat pedih". (Q.S. Al-Buruj: 10 ).

Kami meyakini bahwa tidak ada pun Agama di dunia ini yang memiliki Syahadat selain Islam. Tidak ada satu pun Agama di dunia ini yang sesempurna Islam, Sehingga Syahadat tersebut di atas sebagai bukti, Jika Allah SWT mengakui dan meridhai Agama Islam ini.
Hal-hal ini mudah-mudahan memperjelas bahwa kami (Islam Ahmadiyah)   berSyahadatkan dua kalimah syahadat. untuk memastikan bahwa kami orang Islam.
  


Ahmadiyah, Mengapa di anggap Sesat oleh Umat Muslim Umum?

04 Februari, 2015 | komentar


Apakah Ahmadiyah itu dan mengapa di anggap Aliran sesat oleh umat Muslim umum?.

Ahmadiyah didirikan oleh Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad (1835-1908) lahir di desa Qadian Propinsi Punjab India, lalu pada tahun 1889 beliau mendakwahkan diri sebagai Mujaddid, al-Masih dan al-Mahdi.
Mujaddid bagi umat muslim yaitu: Seseorang yang di percayai telah di utus oleh ALLAH Swt di setiap kurun Hijrah, yang di tugasi untuk memulihkan kembali agama Islam, dan memperbaiki segala aspek penyimpangan-penyimpangan dalam Ajaran Agama Islam.
Al-Masih : Menunjuk Yesus Kristus sebagai Isa Al Masih.
Al-mahdi : Pemimpin yang baik atau penebus..

Tujuan di dirikannya Jemaat Ahmadiyah menurut pendirinya (Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad) adalah untuk menghidupkan kembali Islam dan menegakan Syariah Islam, serta meremajakan moral Islam dan Nilai-nilai Kerohanian. Ahmadiyah bukanlah sebuah Agama baru namun merupakan bagian dari Islam. Para Pengikut Ahmadiyah juga Tetap Mengamalkan Rukun Iman yang enam perkara (6 pilar keyakinan ini sama seperti rukun iman yang sama dengan Aliran Islam sunni) yaitu:

  1. Iman Kepada Allah.
  2. Iman kepada Malaikat-malaikat Allah
  3. Iman kepada kitab-kitab Allah.
  4. Iman kepada Rasul-rasul Allah.
  5. Iman Kepada Hari Kiamat.
  6. Iman kepada Qada dan Qadar


 serta Mengamalkan Rukun Islam yang lima Perkara seperti umat islam Umum lainnya.

  1. Syahadat, Mengucap dua kalimat Syahadat dan menerima bahwa Allah itu Tunggal dan Nabi Muhammad S.A.W. itu Rasul Allah.
  2. Shalat, Menunaikan Shalat lima Waktu.
  3. Zakat, Mengeluarkan zakat.
  4. Puasa, Berpuasa Wajib di bulan Ramadhan.
  5. Haji, Menunaikan Ibadah Haji ke Mekkah (kabah) bagi yang Mampu.

Ahmadiyah mendorong dialog antar agama dan senantiasa membela islam dan berusaha untuk memperbaiki kesalahpahaman mengenai Islam di dunia Barat. Gerakan ini (ahmadiyah) selalu menganjurkan Perdamaian, toleransi, kasih sayang, dan saling pengertian diantara para pengikut Agama yang berbeda. dan Ahmadiyah sebenar-benarnya percaya serta bertindak berdasarkan Al-Qur'an : Tidak ada paksaan dalam beragama (alquran surat 2 : 257). para Pengikut Ahmadiyah juga Menolak Kekerasan dan Teror dalam Bentuk Apapun dan dengan Alasan Apapun. 

Ajaran Ahmadiyah di Indonesia Telah Berdiri 90 Tahun

03 Februari, 2015 | komentar



Ajaran Ahmadiyah di Indonesia Telah Berdiri 90 Tahun.


Tahun 2015 ini tidak terasa Ajaran Ahmadiyah telah berkembang selama 90 tahun, Menelusuri Tahun-tahun Sejarah perkembangan Ajaran Ahmadiyah kebelakang tidak terlepas di awali Pada 93 Tahun yang Lalu, Pada Saat itu Negara Indonesia Belum Berdiri, Masyarakat Indonesia Telah di kenal Sebagai Masyarakat yang Beragama. Ketika Islam Masuk Ke Wilayah Indonesia, Para Warga atau Masyarakat pada saat itu mulai berbondong-bondong Masuk Islam, Secara Perlahan-lahan lalu menyebar cepat meluas.  Sebagian Besar Masyarakat Indonesia Telah menganut Ajaran/Agama Islam. Sehingga kemudian Indonesia Mulai di Kenal Sebagai salah satu negara dengan mayoritas Penganut AGama Islam, dengan penduduk Islam Terbesar di Dunia.

Sembilan Puluh tiga tahun yang lalu, sekalipun masih berada dalam penjajahan Belanda, modernisasi Islam sudah mencapai Indonesia. Para Ulama Islam Indonesia, Khususnya dari Sumatera Barat Mulai Mengembangkan pemikiran mereka atas modernisasi Islam. Pengaruh mereka mencapai grasroot atau sampai ke akar rumput (ke masyarakat), seperti juga para Pengaruh dari Para Ulama Tradisional yang begitu mengakar di berbagai kalangan masyarakat di beberapa tempat di wilayah Indonesia.

Sembilah puluh tiga tahun yang lalu, Tiga pemuda dari Indonesia, tepatnya dari wilayah sumatera Tawalid (suatu Pesantren Islam di Sumatera Barat) meninggalkan wilayah Indonesia untuk melanjutkan Pendidikan Sekolah Agama. Ketiga Pemuda tersebut yaitu (alm) Abubakar Ayyub, (alm) Ahmad Nuruddin, dan (alm) Zaini Dahlan. Mereka bertiga masih sangat muda dimana yang paling tua baru berusia sekitar dua puluh tahun dan yang termuda baru menginjak usia enam belas tahun. 

                                        sumber foto alislam.org

Ketiga Pemuda tersebut pada Awalnya akan menimba Ilmu tentang Agama Islam ke Negara MESIR. Karena Mesir Merupakan Salah satu dan sangat di kenal sebagai Pusat Studi Islam. Akan Tetatpi Guru-guru mereka di Sumatera Menyarankan kepada ketiga pemuda tersebut untuk menimba ilmu Agama Islam ke wilayah India, Hal ini di karenakan Pada saat itu India mulai menjadi pusat pemikiran modernisasi Islam. Tidak ada yang menyangka di kemudian hari kalau mereka bertiga - hal ini karena Takdir Illahi- Bahwa keberangkatan mereka ke India akan menjadi suatu peristiwa yang monumental dalam perkembangan Islam di Indonesia, khususnya bagi Ajaran Ahmadiyah di Indonesia.

Ketiga Pemuda itu sampai di Lahore dan sangat terkesan dengan Ajaran Ahmadiyah yang telah banyak mengubah berbagai Aspek Keimanan dan pemahaman mereka tentang Ajaran Islam, meskipun mereka mendapatinya dari Anjuman Isyaati Islam atau yang lebih di kenal dengan nama Ahmadiyah Lahore, segera ketiga pemuda tersebut, mereka mendapati bahwa sumber dari Ajaran Ahmadiyah adalah dari Qadian, walaupun di tentang dan di larang oleh Anjuman Isyaati  Islam (Ahmadiyah Lahore), Ketiga pemuda tersebut tetap pergi ke Qadian, pusat Jemaat Ahmadiyah yang didirikan oleh Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s., Masih Mau'ud. Bukan hal yang aneh ketika ketiga pemuda tersebut akhirnya memutuskan untuk Baiat di tangan Hadhrat Khalifatul Masih II r.a Hadhrat Haji Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad r.a. Peristiwa baiatnya ketiga pemuda tersebut yang akan mengubah wajah masyarakat Islam Indonesia di masa yang akan datang (pada saat ini -red.)... bersambung...








.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Ahmadiyah Blogger - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger